Tarif dagang baru Indonesia–AS lagi rame banget. Bayangin: barang ekspor kita nyaris kena pajak 32%. Tapi setelah negosiasi alot, akhirnya “hanya” jadi 19%. Lumayan, kan?
Cuma… jangan seneng dulu. Deal-nya belum tuntas sepenuhnya. Beberapa komoditas unggulan kayak sawit, karet, nikel, kopi—masih diperjuangkan buat dikecualikan dari tarif.
🤝 Tarif Turun, Tapi Bayarannya Gede
Indonesia sepakat beli:
- 50 pesawat Boeing
- Produk energi AS senilai US$15 miliar
- Produk pertanian US$4.5 miliar
Alias: kita dikasih tarif lebih ringan, tapi ada “harga” yang harus dibayar lewat pembelian besar-besaran dari AS.
📦 Komoditas Andalan Wajib Diperjuangkan
Saat ini, tim Indonesia masih nego keras agar ekspor andalan (kayak sawit & nikel) nggak kena tarif 19%. Soalnya kalau enggak, bisa berdampak besar ke petani, pabrik, dan neraca dagang.
📊 Efek ke Ekonomi: Positif Tapi Waspada
- BI turunin suku bunga karena ekspor diprediksi naik
- Investor asing mulai lirik sektor energi & logistik
- Iklim dagang global makin kompetitif — siap-siap!
🎓 Pelajaran Buat Kamu yang Pengen Punya MBA Mindset
- Trade-off itu nyata. Nggak ada yang gratis. Dapat insentif = harus kasih sesuatu balik. Negotiation 101.
- Fokus ke yang bisa dikontrol. Negosiasi tarif mungkin nggak bisa lo atur, tapi supply chain & branding produk lo bisa.
- Strategi = mikir panjang. Yang penting bukan cuma deal hari ini, tapi posisi 5 tahun ke depan.
Intinya: Deal ini nunjukin kalau jadi negara (atau bisnis) yang kuat itu bukan soal jualan paling murah. Tapi soal main catur di papan global. Dan Indonesia lagi belajar mainnya.
Kalau kamu ada di dunia ekspor, startup, atau industri berbasis bahan baku—ini saatnya update strategi. Jangan tunggu regulasi nyusul kamu duluan.
#BisaMBA ✨ | Insight dari Hiu Baik 🦈
Suka bacaan kayak gini?
Biar gak ketinggalan, join WA sini.
Gak ngasih kunci emas, Tapi bisa bantu mikir jelas.
Leave a Reply